Cerita Singkat
Kisah Maria Salomee Sklodowska (Marie Curie)

Maria Salomee Sklodowska memiliki
takdir hidup yang baik yaitu menjadi seorang ilmuwan perempuan yang terkenal
sepanjang masa dan satu-satunya ilmuwan yang pernah menerima hadiah nobel pada
dua bidang ilmu yang berbeda, di samping dianugerahi penghargaan nobel dalam
bidang fisika, dia juga menerima penghargaan yang sama dalam bidang kimia. perempuan ini lebih dikenal dengan nama Marie
Curie. Marie adalah cara pengucapan orang Prancis atas kata Maria (nama
awalnya). Sedangkan Curie adalah nama suaminya (Pierre Curie) nama belakang ini
diperoleh saat menikah dengan Pierre Curie yang juga ahli kimia. Marie Curie
memiliki dua orang putri, Irène
dan Ève, yang
lahir pada tahun 1897 dan 1904. Irène yang melanjutkan dan
mengembangkan karya ibunya juga mendapatkan hadiah nobel dalam bidang kimia.
Marie Curie telah mengemukakan tentang sebuah sifat fisis
dari atom, yaitu radioaktivitas, yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk
menemukan unsur-unsur kimiawi yang baru. Oleh karena itu Marie Curie adalah
perintis dalam bidang radiologi
dan pemenang Hadiah Nobel
dua kali, yakni Fisika
pada 1903 dan Kimia
pada 1911. Ia mendirikan Curie Institute.
Bersama dengan suaminya, Pierre Curie.
Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898 diberi nama 'polonium' dan
penemuan berikutnya adalah radium
beberapa bulan kemudian. Radium adalah zat radioaktif yang banyak digunakan
dalam bidang medis dan kedokteran, umumnya untuk menghilangkan penyakit kanker
dengan menyinari sel-sel kanker dengan zat radioaktif tersebut. Curie adalah
salah satu dari sedikit orang yang memenangi dua Hadiah Nobel dalam dua bidang,
adalah salah satu peneliti terpenting dalam bidang radiasi dan efeknya
sebagai perintis radiologi.
Marie mengunjungi Polandia untuk yang terakhir
kalinya pada awal tahun 1934. Ia tak mengetahui bahaya zat radioaktif saat
mencoba mengisolasinya, sehingga terlalu sering melakukan kontak langsung
dengan unsur-unsur tersebut. Radiasi sinar radium yang berlebih memberi dampak
negatif bagi tubuhnya, ia mengidap kanker leukimia.
Tiga bulan kemudian pada tanggal 4 Juli
1934 di Haute Savoie, Curie mengembuskan napas terakhirnya. Dunia kehilangan
seorang wanita tangguh yang berjasa pada pengembangan pengetahuan dan
kemanusiaan.
0 komentar:
Posting Komentar