Jumat, 13 Mei 2016

Kimia Dalam Al-Qur'an

Hubungan Ilmu Kimia dalam Al-Qur'an
 
   Di dalam Al-Qur’an terdapat kandungan yang merujuk pada fenomena-fenomena alamiah yang dapat dijumpai manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ayat-ayat ini juga telah menarik perhatian manusia secara tidak langsung untuk mempelajari berbagai elemen dan reaksi kimiawi yang ada di dalamnya, di antaranya yaitu:

Lebah dan cairan madu
Aspek kimia madu merupakan petunjuk abadi bagi para ilmuwan untuk mengungkap keajaiban Tuhan yang mengubah struktur, sifat, dan kegunaan berbagai unsur kimiawi dalam kombinasi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Allah berfirman dalam Q.S Al-Nahl: 68-69

Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:”Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibuat manusia.” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Q.S Al-Nahl: 68-69).
Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa campuran unsur-unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang baru sama sekali tidak berhubungan dengan unsur-unsur asalnya dalam hal sifat, zat, atau dampaknya.

Keajaiban Al-Quran: Unsur Besi dalam Al-Qur’an

Besi merupakan sejenis logam yang sangat berguna bagi kebutuhan manusia. Dan ternyata dalam Al-Qur’an pun sudah dijelaskan. Asal mula besi juga sudah tertera dalam al-Qur’an. Kita mengetahui asal besi itu dari para ilmuan yang menelitinya. Padahal Allah telah menjelaskannya jauh sebelum itu yaitu dalam Al-Qur’an surat Al Hadiid ayat 25
           Artinya“…Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak melihatnya” (QS Al Hadid:25) 
         Kata “anzalnaa” yang berarti “kami turunkan” khusus digunakan untuk besi. Dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.

Ilmu Kimia juga mendapatkan perhatian dan dorongan dari Al-Qur’an untuk dikembangkan. Manusia dan seluruh lingkungan hidupnya terbentuk dari elemen-elemen dan subtansi-subtansi yang tergabung menjadi sebuah ikatan kimia menurut hukum Allah. Manusia sendiri tercipta dari tanah liat kemungkinan melalui sebuah proses kimia interaktif antara berbagai unsur dalam tanah yang bekerja menurut hukum-hukum Allah melalui proses perubahan dan kombinsi tertentu. Penciptaan langit dan bumi dalam enam “periode” dan penciptaan alam semesta dari air juga terjadi menurut hukum kombinasi dan perubahan yang diciptakan Allah Swt. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menuturkan bagaimana Tuhan menciptakan langit, bumi, manusia, dan sebagainya, memberikan petunjuk yang kuat kepada para ilmuwan tentang membuat subtansi baru dengan menggabungkan berbagai unsur dan tentang kemungkinan mempelajari rekasi kimia dari penggabungan unsure-unsur itu dengan berbagai proporsinya. Ayat berikut mengemukakan kekuatan “pewarnaan” yang dilakukan Tuhan dan memberikan inspirasi kepada para ilmuwan untuk melakukan proses kimiawi dengan mencampurkan berbagai unsur kimia dengan proporsi tertentu untuk membuat hal yang mirip dengan itu.
Kemudian, perhatikan pula bagaimana proses penciptaan manusia yang menjadi titik sentral studi para teolog, filsuf, dan ilmuwan berabad-abad lamanya:

a.   Q.S Al-Hijr ayat 26

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (Q.S Al-Hijr: ayat 26) 

b.   Q.S Al-Fathir ayat 11
 
Artinya: Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan. Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikuarangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesunggguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah (Q.S Al-Fathir : ayat 11.
Ayat-ayat tersebut mengundang perhatian kearah proses penciptaan manusia terutama berhubungan dengan telaah tentang terjadinya reaksi kimiawi dari subtansi-subtansi yang menjadi bahan baku penciptaannya dan pengaruhnya terhadap perilakunya sebagai makhluk hidup.
              Selain ayat tersebut kebesaran Allah juga tercantum dalam surat Q.S Al-Dzariyat ayat 49
Artinya: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah (Q.S Al-Dzariyat: ayat 49).
Ayat diatas mengajak manusia memikirkan dan merenungkan proses penciptaan yang dilakukan Allah dengan berbagai konteksnya dan mendorong manusia mengadakan eksperimen tentang interaksi antarberbagai subtansi yang berbeda, serta mengadakan studi tentang perubahan-perubahan kimiawi yang memunculkan subtansi baru dan seterusnya. Seperti penemuan gabungan unsur menjadi beberapa senyawa yang memiliki manfaat bagi manusia.

Kamis, 12 Mei 2016

Rabu, 11 Mei 2016

Marie Curie

Cerita Singkat 
 Kisah Maria Salomee Sklodowska (Marie Curie)

             Marie Curie, nama aslinya Maria Salomee Sklodowska lahir 7 November 1867 di Warsawa, sebuah daerah yang berada dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Rusia, (sekarang menjadi daerah Polandia) dengan Orangtua yang bekerja sebagai guru. Marie Curie pada umur 16 tahun telah mendapatkan medali emas saat menyelesaikan pendidikan kedua (setingkat SMP), Setelah lulus dari sekolah setingkat SMP tersebut keadaan keluarganya mengalami kesulitan ekonomi. Saat itu, orangtuanya hampir kehilangan semua hartanya karena mengalami kerugian saat berinvestasi. Marie Curie bekerja sebagai guru bantu untuk membantu menghidupi keluarga mereka. Saat itu, wanita di Polandia (yang masih berada di bawah dominasi Rusia waktu itu) tidak bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi, sehingga setelah lulus sekolah, ia tidak dapat melanjutkan sekolahnya ke universitas. Pada umur 18 tahun, Marie bekerja sebagai guru privat bagi sebuah keluarga kaya. Sebagian dari penghasilannya sebagai guru privat kemudian diberikan kepada kakak perempuannya untuk membantu biaya pendidikan kakaknya di Perancis. Setelah kakak perempuannya yang bersekolah di sekolah medis Perancis, lulus, mendapatkan gelar Dokter, Marie Curie lalu ikut pindah ke Perancis pada tahun 1891. Dia kemudian memasuki universitas Sorbonne (sekarang Universities of Paris) dan mengambil jurusan fisika. Marie Curie akhirnya lulus sebagai mahasiswi terbaik dalam pelajaran fisika di kelasnya pada tahun 1893. Marie Curie kemudian melanjutkan studinya pada bidang matematika, dan dia juga tetap masih melakukan penelitian dalam bidang fisika, yaitu penelitian tentang sifat magnetik yang dimiliki baja.  
Maria Salomee Sklodowska memiliki takdir hidup yang baik yaitu menjadi seorang ilmuwan perempuan yang terkenal sepanjang masa dan satu-satunya ilmuwan yang pernah menerima hadiah nobel pada dua bidang ilmu yang berbeda, di samping dianugerahi penghargaan nobel dalam bidang fisika, dia juga menerima penghargaan yang sama dalam bidang kimia.  perempuan ini lebih dikenal dengan nama Marie Curie. Marie adalah cara pengucapan orang Prancis atas kata Maria (nama awalnya). Sedangkan Curie adalah nama suaminya (Pierre Curie) nama belakang ini diperoleh saat menikah dengan Pierre Curie yang juga ahli kimia. Marie Curie memiliki dua orang putri,  Irène dan Ève, yang lahir pada tahun 1897 dan 1904. Irène yang melanjutkan dan mengembangkan karya ibunya juga mendapatkan hadiah nobel dalam bidang kimia.
           Marie Curie telah mengemukakan tentang sebuah sifat fisis dari atom, yaitu radioaktivitas, yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk menemukan unsur-unsur kimiawi yang baru. Oleh karena itu Marie Curie adalah perintis dalam bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie. Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898 diberi nama 'polonium' dan penemuan berikutnya adalah radium beberapa bulan kemudian. Radium adalah zat radioaktif yang banyak digunakan dalam bidang medis dan kedokteran, umumnya untuk menghilangkan penyakit kanker dengan menyinari sel-sel kanker dengan zat radioaktif tersebut. Curie adalah salah satu dari sedikit orang yang memenangi dua Hadiah Nobel dalam dua bidang, adalah salah satu peneliti terpenting dalam bidang radiasi dan efeknya sebagai perintis radiologi. 
               Marie mengunjungi Polandia untuk yang terakhir kalinya pada awal tahun 1934. Ia tak mengetahui bahaya zat radioaktif saat mencoba mengisolasinya, sehingga terlalu sering melakukan kontak langsung dengan unsur-unsur tersebut. Radiasi sinar radium yang berlebih memberi dampak negatif bagi tubuhnya, ia mengidap kanker leukimia. Tiga bulan kemudian pada tanggal 4 Juli 1934 di Haute Savoie, Curie mengembuskan napas terakhirnya. Dunia kehilangan seorang wanita tangguh yang berjasa pada pengembangan pengetahuan dan kemanusiaan.

Minggu, 08 Mei 2016

Katalis Pencegah Polusi Udara (pada Kendaran Bermotor)


Salah satu penyebab polusi udara disekitar kita yang semakin hari semakin meningkat adalah adanya gas buangan kendaraan bermotor, yang berupa gas berbahaya akibat pembakaran bahan bakar kendaraan yang tidak sempurna seperti gas CO, NO, dan NO2. Gas CO tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi, Namun karbon monoksida akan sangat beracun apabila terhirup oleh manusia dan memasuki sistem peredaran darah karena Gas karbon monoksida (CO) yang masuk dalam sistem peredaran darah akan menggantikan posisi oksigen dalam berikatan dengan hemoglobin (Hb) dalam darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam jantung, otak dan organ vital penunjang kehidupan manusia lainnya. Ikatan CO dan Hb dalam darah akan membentuk karboksi haemoglobin. Ini menyebabkan: Oksigen akan kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga kadar oksigen dalam darah manusia akan menurun drastis. Seperti yang kita tahu, oksigen diperlukan dalam proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Dengan keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat metabolisme tubuh manusia. Selain itu Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau oksidasi sitokrom. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak maksimal. Karbon monoksida akan berikatan langsung dengan sel otot jantung dan sel tulang. Akibatnya terjadi keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem saraf manusia.
Gas NO2 adalah gas berwarna (warna merah kecoklatan) dan berbau tajam menyengat hidung, sedangakn gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Kedua gas ini bertanggung jawab atas terjadinya hujan asam. Gas oksida nitrogen yang merupakan hasil dari buangan kendaraan bermotor berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

Berbagai cara telah dilakukan untuk menghilangkan polusi udara akibat gas buangan kendaraan bermotor tersebut diantaranya dengan penanaman tanaman hijau diperkotaan. Selain itu salah satu penemuan terakhir merekomendasikan untuk mengkondisikan agar reaksi antara gas CO dengan NO dan hidrokarbon dengan NO2 yang mulanya hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi (mengakibatkan mesin bekerja tidak efektif) kini dapat berlangsung pada suhu rendah yaitu dengan penggunaan suatu katalis. 

Katalis dalam Kumbang Pembom





Kumbang Pembom (Bombardier beetle) merupakan salah satu jenis serangga yang telah dijadikan obyek bagi sejumlah besar penelitian karena kumbang ini begitu populer dengan senjata kimia sangat canggih dalam tubuhnya. Ketika merasa terancam oleh musuhnya, larutan kimia panas mendidih dan pedih terbentuk dalam tubuhnya. Kemudian serangga ini menyemprotkan zat kimia tersebut ke arah musuh melalui lubang di bagian belakang tubuhnya. Zat kimia tersebut adalah hidrogen peroksida dan hidrokuinon, ketika menghalau musuh dengan cara ini, kumbang pembom sendiri tidak memahami betapa menakjubkan perilaku yang ia tunjukkan. Senjata kimia ini adalah hasil reaksi kimia berantai sangat rumit yang terjadi dalam tubuh serangga tersebut. Dimana cairan atau zat kimia tersebut bercampur dengan katalis enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar endotermal yang menempel pada bilik ledakan dengan panas mencapai 100oC.

Contoh reaksi berlangsung lambat dan cepat

Kembang API dan Pembakaran Kayu


Pesta kembang api yang tentu meriah dan heboh. Hal ini dapat disaksikan  pada acara-acara seperti menyambut  Tahun Baru, pembukaan Sea Games, pzaembuakaan Grebeg Suro,perayaan hari kemerdekaan, bahkan perayaan hari raya Idhul Fitri.  Keindahan warna-warni kembang api yang memenuhi langit dengan aneka bentuk yang mempesona dapat menjadi hiburan tersendiri dalam sebuah perayaan. Tampak nyalanya gemerlapan menambah warna-warni angkasa dan memperindah serta membuat terang sinar rembulan. Namun, tanpa disadari warna tersebut, sekejap menghilang, cahaya gemerlap dari nyala kembang api tidak lagi kelihatan, dan langit nampak redup kembali. 

Hal ini berbeda sekali ketika kita menyalakan kayu bakar saat memasak atau saat pada api unggun, untuk menyalakan kayu membutuhkan waktu cukup lama, bahkan nyala dari kayu tersebut dapat bertahan lama. Cepat dan lambatnya nyala api serta menghilangnya nyala tersebut, menunjukkan cepat atau lambatnya reaksi kimia dalam kembang api maupun dalam kayu bakar. Cepat dan lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung dapat dinyatakan sebagai laju reaksi.


Dari fenomena tersebut ada reaksi kimia yang berlangsung lambat dan ada reaksi yang berlangsung cepat.

Sabtu, 07 Mei 2016

Korosi/ Perkaratan (Reaksi yang berlangsung lambat)



Secara kimia korosi merupakan salah satu contoh reaksi elektrokimia logam dengan lingkungan yang berlangsung secara alami. Dimana proses korosi merupakan proses kimia yang berlangsung dengan waktu yang lama (proses laju reaksi yang membutuhkan waktu lama). Korosi sendiri adalah kerusakan atau degradasi permukaan bahan material dari logam akibat reaksi redoks antara logam tersebut dengan lingkungan (atau zat-zat dari lingkungan) sehingga menghasilkan senyawa-senyawa tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan, Bangunan maupun peralatan elektronik dengan bahan dasar logam seperti seng, tembaga, dan besi dapat mengalami korosi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Logam yang sering mengalami korosi adalah besi, Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna merah kecoklatan dipermukaan logam.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. Reaksi yang terjadi adalah:
Oksidasi          : Fe(s) àFe2+(aq) + 2e
Reduksi           : O2(g) + 4H+(aq) + 4e à 2H2O(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.

Minggu, 01 Mei 2016

About Me

Nama           : A. QURROTA A’YUNIN
TTL              : PONOROGO, 09 OKTOBER 1986
Email           : alfisubekti@gmail.com
Alamat         : Jl. Kamajaya 53 E, Surodikraman – Ponorogo

Tentang Saya:

Saya Lahir di Ponorogo, 09 Oktober 1986. Lulus dari Sekolah Dasar (SDN 2 Pakunden Ponorogo) tahun 1999, Kemudian melanjutkan ke SLTPN 1 Ponorogo lulus tahun 2002. Saya melanjutkan pendidikan jenjang menengah atas  di SMAN 1 Ponorogo dan Lulus tahun 2005. Kemudian saya mengikuti tes masuk ke PTN dan diterima di Jurusan Kimia, prodi Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) lulus tahun 2009 dan mendapatkan gelar S. Pd. Sambil menunggu wisuda saya mengajar di MAN 1 Ponorogo mulai Juli 2009- hingga sekarang. Selain mengajar di sekolah saya juga mengajar di sebuah Bimbel di Ponorogo. Tahun 2012 saya menikah dengan Nanang Subekti dan tahun 2013 kami dikarinia Putra yang kami beri nama “Dzulfikar Ahmad Fauzani”. Sekarang sambil bekerja saya melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Semarang (UNNES) Dengan prodi Pendidikan IPA (Konsentrasi Kimia). Saya menjadi mahasiswa UNNES mulai Agustus 2015.

Sabtu, 30 April 2016

Pembuatan Asam sulfat

Pembuatan Asam sulfat

         Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam anorganik yang diproduksi dalam jumlah besar karena mempunyai banyak manfaat dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan Asam Sulfat dalam Industri banyak sekali, mulai dai pengolahan logam (pemrosesan bijih mineral) sampai produksi obat-obatan dan manufaktur pupuk, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. Kegunaan Asam Sulfat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1.       Asam Sulfat digunakan dalam produksi asam fosfat, (untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen).
2.   Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".
3.       Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon.
4.       Asam Sulfat juga digunakan dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.
5.       Asam Sulfat digunakan dalam pembuatan Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas mengizinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.
6.       Asam Sulfat untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O

       Oleh karena manfaat Asam Sulfat dalam Industri sangat banyak maka dilakukan proses Industri Untuk menghasilkan Asam Sulfat tersebut, dimana proses tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan hasil produksi Asam Sulfat dengan biaya produksi murah dan proses yang mudah. Proses pembuatan Asam tersebut dapat melalui Proses Kontak dan Bilik Timbal dengan bantuan Katalis untuk mempercepat pembentukan produk Asam Sulfat tersebut. Proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Proses Kontak
Pada pembuatan Asam Sulfat dengan proses Kontak katalis yang digunakan adalah Vanadium (V) Oksida/ Vanadium pentaoksida (V2O5). Dengan Proses reaksi yang terjadi adalah adanya reaksi SO2 dengan oksigen, yaitu sebagai berikut:
SO2(g) + 1/2O2(g) SO3(g)
Pada reaksi yang terjadi tersebut Jumlah mol gas menurun, agar rendemen produk meningkat dan tidak mengalami penurunan maka reaksi dijalankan pada tekanan total yang tinggi. Reaksi yang dilakukan pada tekanan total yang tinggi akan megakibatkan keuntungan kecil karena dibutuhkan biaya yang tinggi, oleh karena itu diperlukan cara lain untuk menhasilkan keuntungan yang lebih besar yaitu reaksi dilakukan pada tekanan atmosfer. Reaksi pembuatan asam sulfat merupakan reaksi eksotermik, maka semakin rendah suhu, semakin tinggi tetapan kesetimbangan, dan semakin tinggi tingkat terjadinya produk. Namun, karena reaksi pada suhu rendah berlangsung lambat, sehingga selain penggunaan katalis untuk memeprcepat reaksi maka dalam suatu proses dilakukan beberapa tahap reaksi. Dalam proses kontak kadar H2SO4 yang dihasilkan sekitar 98% (lebih murni). Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
S(s) + O­2(g)­ à SO2(g)
2SO2(g) + O2(g)à 2SO3(g)
SO3(g) + H2SO4(l) à HS2O7

2.    Proses Bilik Timbal
Pengembangan bilik-timbal (lead chamber) berukuran kamar, yang digunakan pertama kali oleh John Roebuck pada tahun 1746, secara dramatis memperluas industry pembuatan asam sulfat. Hal ini disebabkan bilik-timbal dapat memproduksi asam sulfat dalam jumlah ratusan pound hingga berton-ton, dan akan menurunkan harga produksi dan menurunkan biaya tenaga kerja karena skalanya yang besar. Dalam proses bilik timbal, campuran sulfur dan kalium nitrat diletakkan dalam cedok (ladle) dan dibakar di dalam bilik besar yang dilapisi timbal, lantainya digenangi dengan air. Gas mengembun pada dinding dan diabsorpsi oleh air. Sesudah proses ini diulang beberapa kali, asam sulfat encer diambil dan dididihkan untuk memekatkannya lebih lanjut. Pengembangan terakhir meliputi penghembusan uap air untuk mempercepat reaksi dengan air dan menyebarkan gas serta memisahkan bilikpembakar dari bilik absorpsi.
Selain itu dalam produksi asam sulfat Joseph gay-Lussac mengambil langkah maju pada tahun 1835, ia membangun menara untuk mengambil kembali NO yang sebelumnya telah dihembuskan ke luar dan mengkonversinya kembali menjadi NO2 melalui reaksi dengan oksigen. Tepatnya, dalam menara Gay-Lussac, NO dikonversi menjadi asam nitrit (HNO2) yang dilarutkan dalam asam sulfat berair:
2NO(g) + ½ O2(g) + H2O(l) 2HNO2(aq)
Asam nitrit kemudian direaksikan dalam menara kedua (yang diberi nama sesuai dengan pengembangnya, John Glover) untuk mengoksidasi sulfur dioksida:
2HNO2(aq) + SO2(g) H2SO4(aq) + 2NO(g)
 Reaksi keseluruhan reaksi-reaksi ini ternyata:
SO2(g) + 1/2O2(g) +H2O(l) H2SO4(aq)

Atau secara umum proses bilik timbal dapat diuraikan sebagai berikut:
a.     Gas SO3 yang berasal dari pembakaran belerang dilarutkan langsung kedalam air.
b.     Katalis yang digunakan berupa casmpuran gas NO dan NO2 (uap nitrosa).
c.     Kadar H2SO4 yang dihasilkan kurang lebih 50%.
d.     Reaksi yang terjadi:
S(s) + O2(g) à SO2(g)
2NO(g) + O2(g) à 2NO2(g)

NO2(g) + H2O à H2SO4(g)